Benar juga, fase memilah dan memilih itu ya sebelum jadi pasangan, ketika sudah jadi pasangan fasenya lebih ke menerima, menyesuaikan baik buruknya, mengusahakan untuk kebiasaan-kebiasaan yang berbeda, dan bertahan sampai akhir untuk bersama-sama mencapai visi-misi yang sudah diutarakan. jujur saja belum terbayang, sepertinya rumit. tapi kalau dijalanin katanya ga serumit itu, katanya.... banyak hal yang aku pelajari dari banyaknya rumah tangga yang ada di sekitarku, aku besar dan tumbuh dalam keluarga kecil yang cukup 'sehat', bapak ibu beliau adalah sosok dimana aku bisa melihat bagaimana mestinya hidup dengan pasangan, yang saling menerima.. yang saling mengusahakan... yang saling bertumbuh setiap harinya... tapi, aku juga bersisihan dengan lingkungan dimana terlihat 'utuh' tapi sebenarnya berantakan. dan menjadikan bukti bahwa hidup berpasangan dalam bingkai pernikahan itu ga se haha-hihi itu, kompleks. tapi kalau bertemu orang yang tepat, 'kompleks' itu bi...
“ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216). Sedikit cerita, dulu itu aku gasuka sama anak kecil. Secara terlahir jadi anak tunggal, gapunya adek dan gak dalam lingkup ada bocah juga. Ngeliat anak kecil tuh kek asgshsjskl, mahkluk kecil nyebelin dan merepotkan haha. Milih jurusan kuliah tuh mikirin banget, mau ngajar tapi target ngajarinnya jangan anak kecil pokoknya. Fyi, Pend. PAI biasanya ngajar nya anak SMP dan SMA sederajat. Tapi, takdirnya Tuhan mengarah ke hal yang terbalik bund. Dari lulus, pertama kali ngajar anak kelas 4, still oke lah. Tapi ada suatu hari dimana pernah badal di kelas anak PAUD kalo gasalah, Wallahi pengen nangis banget.. udah anaknya diem aja, aku gatau mau gimana. Ibunya ikut masuk kelas juga. Beuhh... First experience yang ga bakal lupa ini. Lama kelamaan dunia bocil itu asik juga...
Komentar
Posting Komentar